Friday 16 December 2011

Tukang Ojek

Sebagai mahasiswa tingkat akhir jelas memiliki kesibukan membuat skripsi. Pulang malam adalah hal yang wajar. Suatu malam aku harus kembali pulang larut malam ke rumah . Malam itu terasa agak lain dari malam biasanya , karena anggkutan umum yang sering ku tumpangi terlihat jarang , atau malah tak kelihatan satupun . Sambil menunggu datangnya angkutan kota , aku pun membakar sebatang rokok untuk mengusir rasa dinggin pada malam itu . Aneh dan benar-benar terasa aneh malam itu , tak seperti biasanya .... Lampu patromak Kios-kios yang biasanya menyala saat itu tampak redup ... suasana jalan sepi, abang becak terleap dalam mimpinya masing-masing .1 jam aku menunggu angkutan kota dan telah berbatang rokok kunyalakan tetap tidak bisa mengusir agin dingin.

Dari kejauhan tampak kulihat motor yang sedang di parkir dengan pengemudi dan kupastikan itu adalah tukang ojek . Tanpa pikir panjang dan dari pada menunggu lama akhirnya kuputuskan untuk naik ojek tersebut . Karena lelah dan dingin akhirnya aku langsung naik dan menyebutkan tujuan . Rasa dingin semakin terasa setelah motor berjalan ....tanpa bicara dengan tukang ojek aku hanya memandangi jalan yang terlewati. Benar-benar sepi ! hanya suara knalpot motor yang memecahkan keheningan malam itu ... tapi mendakak kucium harum bunga sepanjang jalan , aku tak peduli yang penting bau bunga itu cukup menghibur di kala tubuhku mulai mengigil . Akhirnya dengan 10 menit perjalanan aku sampai kerumah. Aku turun dan siap-siap untuk membayar ongkos ...tapi sewaktu akan membayar dan tokang ojek itu menoleh ... astaga ! ternyata tukang ojek itu tidak memiliki hidung , mata , mulut ...muka tukang ojeg itu rata !

@primbon.com

No comments: